


Budaya literasi membaca bukanlah sebuah hal mudah untuk dibangun karena butuh kesadaran dan semangat untuk membawa perubahan. Literasi membaca bukanlah sekedar kegiatan membaca biasa melainkan sebuah kegiatan yang bisa membangun budaya itu sendiri. Kegiatan literasi memang merujuk pada kemampuan dasar seseorang dalam membaca dan menulis, sehingga selama ini strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah untuk menumbuhkan minat membaca dan menulis.
Bertempat di Ruang Guru SMK Muhammadiyah Tanjung Redeb, selama 2 hari, Selasa sampai dengan Rabu, 15 dan 16 Oktober 2024, menggelar Workshop Penguatan Literasi dan Numerasi, Bersama dari sumber Aminuddin Rifai dan Dwi Haryanto dari Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur.
Diawali dengan pemaparan pentingnya literasi dan numerasi, dan review hasil pelaksanaan AKM nasional, Aminuddin Rifai, memcoba untuk mengajak guru guru lebih cerdas dalam pengembangan program literasi ini. Sehingga sasaran yang diinginkan bisa tercapai. Adapun sasaran yang di maksud adalah tumbuhnya budaya literasi dan numerasi di satuan pendidikan SMK dan Peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik SMK.
Beliau juga menekankan pentingnya apresiasi bagi peserta didik khususnya yang telah ikut serta untuk terlibat dalam program literasi di sekolah-sekolah.
Sementara Dwi Haryanto memulai dengan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan literasi dan nuerasi di era modern ini, untuk itu dalam pembelajaran yang mencakup teknologi digital khususnya harus dilampirkan situs situs yang terpercaya dan berorientasi pada Pendidikan. Bahkan situs abu abu pun seharusnya dihindari.
Juga membahas bagaimana poster poster yang terkait numerasi dan tata ruang yang ramah literasi. Dalam sesi tanya jawab, banyak diskusi yang dilakukan dan mencoba untuk mencari strategi yang tepat untuk membuat program literasi dan numerasi yang sesuai dengan karakter sekolah.